Anjuran Bershalawat

Shalawat dan Anjuran

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰٓٮِٕڪَتَهُ ۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّۚ يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ صَلُّواْ عَلَيۡهِ وَسَلِّمُواْ تَسۡلِيمًا

“InnaLlaaha wa malaai’katahu yushalluuna ‘ala ‘n-Nabiyy, Yaa ayyuha ‘l-ladziina aamanuu shalluu ‘alayhi wa sallimuu tasliimaa.”

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS Al-Ahzaab, 33:56)

Para Malaikat diperintahkan untuk bershalawat atas Nabi (saw).
Mengapakah mereka diperintahkan untuk melakukan shalawat? Ada hikmah di situ. Mereka diperintahkan untuk bershalawat, karena ketika kita bershalawat atas Nabi (saw), mereka, yaitu para Malaikat, akan menjawab shalawat kita dengan shalawat mereka.
Jawaban mereka akan mengangkat diri kita dan membuat kita naik melalui kekuatan-kekuatan ruhaniah kita. Kalian tidak mengetahuinya karena kalian tidak merasakannya sebab kalian terhijab. Tapi pada hakikatnya, ketika kalian bershalawat, kalian akan memperoleh satu shalawat dan kalian tidak dapat membayangkan limpahan karunia yang Allah (swt) akan berikan bagi kalian.
Jika kalian membaca shalawat satu kali, kalian memperoleh satu pahala, jika kalian membaca shalawat dua kali, kalian memperoleh lebih banyak pahala, dan shalawat yang pertama tak akan pernah menyerupai shalawat yang kedua; Shalawat-shalawat itu pasti berbeda (tajalinya, red.).
Dan selama kalian membaca shalawat, Allah (swt) mengirimkan pada kalian shalawat-shalawat pula, ini yang Dia telah sebutkan (dalam ayat di atas).
Syeikh Hisham Kabbani
Nazimiyya Indonesiae
www.naqsybandi.com
Saya menerima nasehat dari Syeikh Hisham seperti di atas saat mendampingi Gus Dur bersilaturahmi ke Beliau di Permata Hijau.
Saya amalkan Sholawat bersama jamaah Akar Djati Cirebon dan Keluarga besar Al-Mizan Jatiwangi.
Dan tiap pagi Jumat,  kami berdzikir dan bersholawat di Masjid Kebanggaan kami: Al-Mizan.
صلوا على سيدنا محمد......

Lebih Rajin Membaca Shalawat

Semalam saat saya Menghadiri Acara Kecamatan Bersholawat, Saya mengajak anak anak muda untuk lebih rajin membaca shalawat. Karna dengan membaca shalawat hidup kita bukan hanya slamat tapi insya Allah juga kelak kita akan mendapat Syafaat Rasulallah SAW.

Ada kisah menarik tentang bagaimana keluarbiasaan Shalawat. Dimana pada suatu ketika, di musim haji, Syaikh Sufyan ats-Tsauri tengah melaksanakan thawaf di Baitullah. Ketika itu Syaikh Sufyan melihat seorang lelaki yang selalu membaca shalawat setiap ia melangkahkan kaki.

Syaikh Sufyan lalu menghampiri laki-laki tersebut, dan menegurnya, "Wah, kalau begini anda telah meninggalkan bacaan tasbih dan tahlil. Anda hanya terfokus pada shalawat untuk nabi SAW saja. Apa alasan anda melakukan amalan ini?"

Laki-laki itu kemudian balik bertanya kepada Syaikh Sufyan, "Siapakah anda ini? Semoga Allah memberikan anda karunia kesehatan dan keselamatan!"

Syaikh Sufyan menjawab, "Aku Sufyan ats-Tsauri."

Laki-laki itu berkata, "Baiklah, akan saya ceritakan kisah saya. Andaikata tidak karena anda adalah orang luar biasa di masa ini, niscaya saya tidak akan menceritakan karunia yang dianugerahkan kepada saya, dan niscaya saya tidak akan membuka rahasia yang diberikan Allah pada saya."

Kemudian laki-laki itu berkisah, "Pada suatu hari, saya dan ayah saya pergi untuk menunaikan ibadah haji. Di tengah perjalanan, ayah saya mengalami sakit, maka saya berhenti dulu untuk mengobatinya. Lalu di suatu malam yang memilukan, ayah saya meninggal dunia dengan wajah yang menghitam legam.

Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, ayahku telah meninggal dengan wajah yang menghitam, ujar saya dalam hati. Saya merasa sangat sedih sekali menyaksikan keadaannya.

Lalu saya mengambil selembar kain dan menutupi wajahnya. Saya begitu larut dalam kesedihan dan terus memikirkan, apa yang akan dikatakan orang-orang jika melihat wajah ayah saya yang hitam legam. Dalam keadaan seperti itu, saya diserang kantuk dan jatuh tertidur.

Tiba-tiba saya bermimpi melihat seorang laki-laki yang sangat tampan, belum pernah saya melihat laki-laki setampan itu, seumur hidup saya.

Pakaiannya begitu bersih dan dari tubuhnya tercium aroma yang sangat harum, bukan seperti wewangian biasa. Kemudian laki-laki itu melangkah menuju jasad ayah saya dan membuka kain penutup wajahnya. Lalu laki-laki itu mengusapkan telapak tangannya ke wajah ayah saya. Maka tiba-tiba saja wajah ayah saya menjadi putih bersinar-sinar.

Ketika laki-laki itu hendak beranjak pergi, saya memegang bajunya dan bertanya, 'Wahai hamba Allah, siapakah anda, yang telah dikaruniai Allah untuk menyelamatkan ayah saya dan melenyapkan kegundahan di hati saya?'

Laki-laki itu lalu menjawab, "Tidakkah kamu mengenalku? Aku adalah Muhammad bin Abdullah, yang mendapat wahyu Al Qur'an. Ketahuilah, ayahmu semasa hidupnya adalah orang yang selalu mengikuti hawa nafsunya. Akan tetapi, ia banyak membaca shalawat untukku.

Ketika kematian menghampirinya, ia meminta pertolonganku. Aku banyak menolong orang yang banyak membaca shalawat untukku." Kemudian saya bangun dan melihat wajah ayah saya yang telah menjadi putih bersinar."

(Afdhalish Shalawat Alaa Sayyidis Saadat, Yusuf An-Nabhani).

Subhanallah ..!

Allahumma Shalli wa Sallim 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala Ali Sayyidina Muhammad ...